Beliztio

Selasa, 19 April 2011

I'll never ever ever *guengomongapasih

Oh em ji...
I dunno...why I'm be like this... very bad

Capek banget nih... ada setumpuk PR yang menghantui plus besok UH KWn (tau dong betapa 'betapa'nya Kwn)

Oke... I'll trai tu meik a puisi for mi en for yu

Ku mulai hari dengan membuka laptop
Ku pasangkan modem di USB (apalah itu namanya)
Pulsanya habis.

Sial.... nguras dompet lagi deh buat beli pulsa.
Dasar seminggu yang bikin sial
Kesialan di minggu ini
1. Tragedi Permen Karet rasa tobeli
Ini dia yang paling aku nggak suka dari orang yang suka makan permen karet... sisanya di buang sembarangan...

JADI BUANGLAH SAMPAH PADA TEMPATNYA... APALAGI SAMPAH PERMEN KARET!
BAUNYA MINTA AMPUN LASA TOBELI LAGI...

Senin, 28 Februari 2011

Sabtu itu

Yap, akhirnya ceritaku dimuat di salah satu koran yang SANGAT TERKENAL. Ini impian besarku...
Yang masih menjadi tanda tanya? Kenapa editor koran itu sampai hati nerbitin cerpen 'spektakuler' karyaku? oh, kalau soal itu mungkin hanya Tuhan yang tahu.

Oke, Gantop(ganti topik) sekarang...

Sabtu kemarin adalah hari yang menyedihkan buatku, bukan karena tikus yang bersarang di bawah tempat tidurku mati, ada hal yang lebih memalukan lagi dari itu!
Mau tau?
Aduh, aku binguing nih, ceritain nggak ya?

Okeh, gini ceritanya...
Di pagi sabtu yang cerah itu, aku melangkah memasuki gerbang sekolah dengan hati yang bahagia dan seperti biasanya aku menjinjing sebuah file yang berisi dokumen penting nan amat sangat penting dan penting sangat amat.
Di jam istirahat, aku kembali menjinjing file itu kemana pun aku pergi, karena fila itu amat sangat penting dan penting amat sangat bagiku...
Awal jam istirahat aku melihat kumpulan anak cowok kelas IX yang sedang melakukan misi penyelamat bola volinya yang nyangkut di pohon, hal memalukan juga terjadi pada saat itu... (tapi sebelumnya kalian harus janji jangan bilang siapa2) okeh, aku nginjek _____ ayam yang udah kering. Cuma itu? Ada yang lebih parah lagi!

Biasa, jam istirahat di hari sabtu biasanya digunakan buat ngutak atik laptop atau pun rubik... aku meletakkan file dan tas ku di sebuah kursi... setelah menaruh file dan tas tadi tiba-tiba saja tanganku kotor, entah menyentuh apa aku tadi aku coba lihat kursi dan tasku, tidak ada yang kotor, aku segera muncuci tanganku.
Siangnya saat kami sekelas bergegas pulang, seperti biasa, aku menutupkan file itu hingga setengah muka ku tertutup...
dan saat itu aku melihat ada sesuatu yang
ganjil
Ada sesuatu yang kotor di file itu.
"Apaan nih?" gumamku bingung. Aku coba mencium aromanya...
"Ih bau apa nih, rasanya gue kenal deh!"
Oh, ENGGAK! Feses AYAM! apa yang telah aku lakukan! Aku mencium _____ ayam!!!
Oh tidak! aku baru mengerti, jadi, kotoran yang tadi ada di tanganku berasal dari file sialan itu!

Oh... TIDAAKKK!!!!
AMPUNI AKU!!!! (janji jangan bilang siapapun!)

Rabu, 09 Februari 2011

SMP Tropis #3

Part sebelumnya di postingan sebelumnya

“Goreeeeng! Goreeeeng!” seru Ira menjajakan gorengannya keliling kampung Tropis.
“Eh, Ira,” sapa Andri yang kebetulan lewat cengengesan.
“Ada apa? Jangan bilang mau minta gorengan ya!” kata Ira.
“Satuuu… aja!” kata Andri memelas.
“Enak aja. Kalau gorengan ini pada enggak laku, aku nggak bisa makan apa-apa,” kata Ira.
“Ya makan aja gorengannya!” saran Andri asal.
“Terserah deh,” kata Ira.
“Satu aja deh, ya?” kata Andri yang tidak tahan dengan aroma gorengan buatan Bu Sindy.
“Enggak bisa! Harus beli!” kata Ira lalu meninggalkan Andri.
Andri yang sudah tidak tahan lagi dengan aroma gorengan buatan Bu Sindy segera menyambar salah satu gorengan yang ada di bakul yang dibawa Ira. Namun, sepertinya tindakan Andri menimbulkan masalah besar, BAKULNYA JATUH itu artinya gorengannya tumpah, dan juga berarti Ira bakalan dimarahi habis-habisan sama Bu Sindy plus nggak makan untuk malam ini dan besok pagi.
“ANDRI!!! GANTI!!!” seru Ira tidak bisa menahan emosinya.
“M-maaf, Ra, aku beneran nggak sengaja,” kata Andri mengacungkan kedua jarinya lalu melahap gorengan yang ada di tangan kanannya. Andri doyan atau lapar sih, masih makan dalam situasi seperti ini? Wah parah.
“Pokoknya ganti!” seru Ira.
“Aku nggak sengaja. Maaf ya,” kata Andri masih tetap memakan gorengannya.
“Grrrr.”

“Oke, jadi konsep drama kita gini ya,” kata Reni ingin menjelaskan idenya.
Ira masih termenung di pojok rumah Chyntia memikirkan bagaimana ekspresi Emaknya nanti kalau tahu gorengannya tumpah.
“Ah, lebih baik aku hitung aja kerugianku tadi,” batin Ira.
“Tiga puluh delapan ribu lima ratus!” seru Ira membuat semuanya menoleh kepadanya.
“What’s wrong, Ireh?” tanya Angelin.
“I-RA,” ralat Ira.
“Yah, maksud goe joga geto,” kata Angelin.
“Semuanya tiga puluh delapan ribu lima ratus! Ganti!” seru Ira sambil memelototi Andri.
“Ah, jadi dari tadi kamu duduk di pojok Cuma mikirin ganti rugi?” kata Andri yang lama-lama jengkel terhadap Ira yang selalu maksa minta ganti rugi.
“Ganti!”
“Enggak!”
“Awas lu, Ndri! Ikut aku!” seru Ira lalu menarik tangan Andri menuju rumahnya.
“Kamu ngapain sih?” tanya Andri jengkel.
“Eh, Ira! Andri! Lho, kok pada kabur sih? gimana nih dramanya?” kata Reni.
Ira tidak menanggapi pertanyaan Reni, Ira terus menarik tangan Andri menuju rumahnya.
“Lah? Kok pada kabur sih?” kata Dara.
“Okey, don’t worry. Reni, continue it!” perintah Angelin.
Reni melanjutkan konsep dramanya.

“Mak! Ini nih, yang ngejatuhin semua gorengannya,” kata Ira sambil memperlihatkan Andri kepada Bu Sindy.
“Yang ngejatuhin gorengan? Emak nggak ngerti,” tanya Bu Sindy tidak mengerti.
“Ini,” kata Ira sambil menyerahkan bakul gorengan yang kosong. “Dan Andri pelakunya,” kata Ira sambil mengarahkan tangannya ke Andri.
“Jadi, maksud kamu semua gorengan yang emak kasih ke kamu itu pada jatuh?” tanya Bu Sindy emosi.
Ira mengangguk ketakutan. “Andri yang ngejatuhin,” Ira berusaha membela dirinya.
“Terus kita mau makan pake apa? Berobat sama dokter Yono aja emak masih minjem duit,” omel Bu Sindy jengkel.
“Emak bisa minta ganti ruginya sama Andri,” kata Ira.
Nyebelin banget sih lu, Ra batin Andri jengkel.
“Apa bener elu yang jatuhin semua gorengannya?” tanya Bu Sindy yang mulai mereda emosinya.
“A-aku nggak s-sengaja…” Andri menjawab dengan terbata-bata.
Bagaimana tindakan Bu Sindy selanjutnya????

Bersambung...
Story 100% by sherly beliztio

Minggu, 06 Februari 2011

SMP Tropis #2

Part sebelumnya bisa dilihat di postingan sebelumya

“Hadiahnya apa?” tanya Fanny.
“Hmm… Pemenang pertama : Tour ke Italia + uang saku + Rp. 8.000.000, Pemenang kedua : Tour ke Thailand + uang saku + Rp. 7.500.000 Pemenang ketiga : Tour ke Singapore + uang saku + Rp 7.000.000 dan 10 pemenang hiburan : Tour ke Sulawesi Utara.”
“Jadi, maksudnya kita sekelas mau ikutan kompetisi ini?” tanya Harrys.
“Bayangin hadiahnya! Ke Thailand!” kata Reni.
“Tambah duit lagi!” Firhan juga ikut-ikutan. Firhan memang orang yang paling perhitungan sama yang nama UANG dan merupakan anak 8a yang paling hemat.
“Ke Itali!” tambah Prima. “Berarti bisa lihat patung Liberty dong, ya.”
“Patung Liberty itu di New York!” ralat Rozi.
“Tapi aku nggak ikut!” kata Harist ketus dan membuat yang lainnya kaget.
“K-kenapa lo nggak ikut?” tanya Ihsan.
“Aku nggak bisa acting,” jawab Harrys.
“Kalau masalah itu mah, aku ajarin,” kata Ilham.
“Enggak! Ogah!” jawab Harrys.
“Kita masih kekurangan anggota nih,” kata Dara. “Kamu gimana sih?”
“Enggak deng!” kata Harrys lalu meninggalkan yang lainnya tak lupa dengan gaya uya kuyanya.
“Huft!”
“Ya udah, soal Harist belakangan aja. Sekarang kita tinggal mikirin jalan cerita untuk drama ini aja. Oke?” kata Dara menghibur temannya yang lain.
“Oke deh.”
“So, kita ngumpulnya di mana nih?” tanya Angelin dengan logat Norwegia-nya yang masih kental, wajar Angel baru 6 bulan tinggal di Indonesia. Tapi bule yang satu ini bawel banget, beda sama bule-bule lain yang calm, sepupu Richard Miles kali ya. Hehehe, peace
“Di rumah Chyntia aja! Banyak makanannya!” kata Andri memberi usulan.
“Makan aja yang dipikirin,” kata Ilham.
“Apa bedanya sama kamu,” sambar Poppy.
“Oke, di rumah Chyntia ya?” tanya Naufal meminta pendapat.
“Oke deh, oke deh,” sahut Chyntia dengan logat Umar-nya.
“Bikinin makanan yang banyak ya!” kata Andri.
“Jam setengah 5 sore, ya,” kata Chyntia tanpa menghiraukan Andri yang masih memikirkan makanan. Wajar, Mamanya Chintya memang pengusaha Cake yang sudah tersebar ke seluruh Indonesia.

“IRAAA!!!” panggil Bu Sindy (mamanya Ira).
“Apaan Mak?” tanya Ira tergopoh mendatangi Emaknya.
“Jualin gorengan nih, ya. Kepala Emak pusing nih,” kata Bu Sindy.
“Ira mau ke rumah temen Mak,” kata Ira.
“Ke rumah temen atau nggak makan!” kata Bu Sindy mengancam.
“Iya deh, Mak. Tapi abis itu aku ke rumah Chyntia ya,” kata Ira.
“Ngapain kamu ke rumah Chyntia?” tanya Bu Sindy.
“Bikin scenario buat kompetisi drama musical, Mak,” jawab Ira.
“Wah, yang kayak High School Musical itu yah?” tanya Bu Sindy yang kembali jiwa mudanya.
“Ya gitu deh, tapi ini versi kampungannya, Mak,” jawab Ira lalu membawa bakul gorengannya dan mencium tangan Bu Sindy.
“Hati-hati ya,” kata Bu Sindy.

“Aku pulang!” seru Chyntia memasuki rumahnya yang megah.
“Udah pulang kamu, gimana hasil ulangan Biologi kemarin?” tanya Bu Tasia (maminya Chyntia).
“Tujuh!” jawab Chyntia tak semangat.
“Pasti Poppy dapat nilai tertinggi lagi ya?” tebak Bu Tasia.
“Yah, Mami. Poppy kan memang juara kelas tiap tahunnya,” kata Chyntia.
“O iya Mi, teman-teman aku nanti pada mau ke sini buat bikin scenario untuk kompetisi drama musical,” kata Chyntia.
“Kompetisi drama musical?” tanya Bu Tasia.
“Iya, kalau dapat juara satu hadiahnya Tour ke Itali loh, Mi,” kata Chyntia membayangkan menara Pisa yang condong.
“Oh ya? Kalau begitu Mami bakalan bikinin kue yang banyak biar nanti latihannya semangat dan bisa menang!” kata Bu Tasia semangat lalu segera menuju ruang pembuatan cake.
“Terserah mami deh.”

“Goreeeeng! Goreeeeng!” seru Ira menjajakan gorengannya keliling kampung Tropis.
“Eh, Ira,” sapa Andri yang kebetulan lewat cengengesan.
“Ada apa? Jangan bilang mau minta gorengan ya!” kata Ira.

bersambung...

Rabu, 02 Februari 2011

SMP Tropis (anak 8a getoooh) #1

22 January 2011, 8:15 pm, Sabtu
SMP TROPIS (8a getoooh)
“Dengan ini, Mr. Afdal resmi jadi kepala sekolah kita yang baru!” ujar Bu Devi sumringah disambut tepukan tangan seluruh murid SMP Tropis.
Mr. Afdal mengucapkan salam.
“Good Morning. This unforgettable day in my life,” ucap Mr. Afdal yang tidak bisa menyembunyikan rasa senangnya.
“Wih! Salam pembukanya aja pakai bahasa Inggris! Pasti keren nih KepSek kita yang baru,” kata Leony kagum.
“Mr. Afdal ini teman bokap aku loh,” kata Fadli.
“Nggak nanya,” kata Leony ketus.
“Ingat! Jangan sekali-kali panggil Mr. Afdal dengan sebutan Pak Afdal,” kata Fadli yang masih saja terus berceloteh dalam sikon yang seperti ini : sedang berbaris di lapangan.
“Masa sih?” tanya Leony yang mulai tertarik atas pokok pembicaraan Fadli.
“EHM! JANGAN ADA YANG BERBICARA!” tegur Bu Devi yang memang terkenal pemarah.
Leony dan Fadli kembali dalam keadaan siap.

“Kumaha?” sapa Ira yang ngakunya orang Belanda dan lebih memilih dibilang orang Belanda ketimbang dibilang orang waras (hehehe… bercanda kok).
Temannya yang lain tetap saja ngobrol.
“Wah, KepSek kita yang baru keren ya!” kata Icha.
“Merk parfumnya aja Hugo!” tambah Fadli yang memang hobi berceloteh.
“Apa hubungannya, Tung!” kata Leony.
“WOI!!!” sorak Ira yang merasa tidak diacuhkan.
“Ya ada dong! O iya, sikat giginya juga merk terkenal!” kata Fadli tanpa menghiraukan Ira.
“Haaah! Lo ngomong apa sih? Ngaco tau nggak!” kata Icha lalu melahap roti daging yang baru saja dibelinya.
“Dengerin aku nggak sih!” seru Ira.
“Iya, Ra? Ada apa?” tanya Fadli.
“Tadi aku baca di internet! Ternyata…” kata Ira sengaja mendramatisir.
“Ternyata apa?” tanya Leony.
“Ternyata…”
“Ternyata apaan sih? Cepetan dong jangan bikin penasaran!” kata Icha.
“Ternyata Ben tidurnya ngorok!” kata Ira sumringah. Ben Kurniawan adalah salah satu idola Ira.
“Yaaah, kirain mau bilang apa.”
“Not interesting!” kata Icha kembali ngobrol dengan teman-temannya.
“Huh!” Ira hanya bisa mendengus kesal.

Mari kita lihat di lorong 3, ada apa gerangan?…
“Eh, itu Belgian coklat!” seru Chyntia berusaha merebut kembali coklatnya dari tangan Ilham.
“Memangnya kenapa?” tanya Ilham yang memang terkenal tukang jarah makanan di SMP Tropis bersama kedua temannya : Andri dan Poppy, walaupun begitu mereka tetap nggak gemuk loh. Mau tau kenapa? Baca aja!
“Mahal tau!” kata Chyntia yang memang termasuk golongan menengah ke atas.
“Tapi tetap rendah kolesterol kan?” tanya Poppy ikutan.
“Iya sih,” jawab Chyntia yang masih belum rela Belgian coklatnya diambil begitu saja.
Nah, sudah tau jawabannya kan, kenapa Ilham, Poppy dan Andri nggak gemuk walaupun tukang jarah makanan? Yap, selalu menyelidiki apakah makanan yang dijarahnya berkolesterol rendah atau tinggi atau sama sekali tidak berkolesterol (patut diperhatikan oleh para penjarah makanan yang lainnya, agar tetap sehat). Ilham, Poppy dan Andri juga 3 anak yang terkenal selalu memiliki nilai Biologi tertinggi. Wah, kalau begitu aku juga mau.
“Makasih ya!” seru Ilham lalu pergi diikuti oleh kedua temannya.
“Balikin nggak!” seru Chyntia.
“Ooo… tidak bisa!”
“Nabung gue buat beli tu coklat,” kata Chyntia mengiba agar Ilham, Poppy dan Andri mengembalikan Belgian coklatnya.
“Nggak mempan!”

“Nih!” Naufal sang KetLas (Ketua Kelas) menyerahkan selembar kertas kepada teman-teman sekelasnya.
“Apaan nih?” tanya Kiki.
“Baca aja!” perintah Naufal sok cuek.
“Bacain yang keras Ki!” pinta Hafizh.
“Kompetisi…”
“Kompetisi makan ya?” sorong Ilham.
Semuanya memelototi Ilham. Ilham mengacungkan kedua jarinya “Peace!”
“Lanjut!” pinta Zikra.
“Kompetisi Drama Musikal, anggota minimal 24 orang, Tema bebas asalkan tidak mengandung SARA dan cocok untuk remaja. Rekam di Video lalu kirimkan ke alamat yang tertera di bawah, deadline 31 Januari, durasi paling lama 80 menit,” kata Kiki membacakan selebaran tadi.
“Hadiahnya apa?” tanya Fanny.

Bersambung...
Sambungannya bisa di lihat di posting selanjutnya.
See you soon...

Story 100% by Beliztio Sherly Richas

Selasa, 01 Februari 2011

PR IPS gue : Pembangunan Berwawasan Lingkungan

Fenomena Terbaru
Bukan, ini bukan Fenomena tentang Crop Circle atau fenomena bertambah panjangnya kumis Gayus, Bukan!
Fenoma terbaru di sekolah gue : double head. Yah, nggak penting banget buat dibahas

Oke, kita ganti topic. Ntar deh gue liatin foto orang-orang yang terkena fenomena ini di postingan selanjutnya.

Sekarang gue mencoba untuk memberikan postingan yang lebih berbobot daripada postingan sebelum-sebelumnya yang asli nggak penting! Lebih nggak penting daripada proses tumbuhnya kumis gayus.
Yah, walaupun gue sama sekali enggak bakat dalam pelajaran yang satu ini.

1. Jelaskan unsur-unsur lingkungan hidup
Unsur Biotik
 Unsur-unsur makhluk yang dapat menunjukkan ciri-ciri kehidupan.
Secara umum unsur biotik meliputi :
 Manusia
 Hewan
 Tumbuhan
Unsur Abiotik
 Unsur-unsur alam berupa benda mati yang dapat mendukung kebutuhan makhluk hidup.
Komponen-komponen abiotik meliputi :
 Air
 Lahan
 Udara
 Iklim
Unsur Sosial Budaya
 Bentuk penggabungan antara cipta, rasa, dan karsa manusia yang disesuaikan oleh kondisi lingkungan alam setempat.

2. Tuliskan bentuk-bentuk kerusakan lingkungan hidup yang disebabkan oleh alam dan manusia!
Faktor Alam
 Gunung meletus
 Gempa bumi
 Angin topan
 Banjir
 Kemarau
Faktor Manusia
 Perburuan liar
 Lahan kritis
 Bangunan liar
 Penimbunan rawa-rawa
 Penebangan hutan secara liar

3. Jelaskan upaya pelestarian lingkungan hidup yang dilakukan oleh pemerintah dan masyarakat!
Oleh Pemerintah
[ Membuat UU tentang pelestarian lingkungan hidup
[ Mengawasi bahan berbahaya dan beracun
[ Melakukan penilaian Analisis Mengenai Dampak Lingkungan (AMDAL)
Oleh Masyarakat
[ Pelestarian tanah
• Melestarikan tanah datar
• Melestarikan lahan miring atau perbukitan
[ Pelestarian air sungai dan danau

4. Jelaskan pengertian pembangunan dengan pengertian pembangunan berwawasan lingkungan!
Pengertian Pembangunan
 Usaha yang dilakukan untuk meninggalkan kualitas kehidupan yang dilakukan secara bertahap dengan memanfaatkan sumber daya yang dimiliki Negara secara bijaksana
Pengertian Pembangunan Berwawasan Lingkungan
 Usaha yang dilakuakan untuk meningkatkan kualitas manusia yang dilakukan secara bertahap dengan memperhatikan faktor lingkungan

5. Jelaskan apa kegiatan yang dilakukan dalam pembangunan berwawasan lingkungan!
- Reboisasi
- Sanitasi
-

Itu PR IPS gue! Semoga isinya bener semua.
Tapi yang nomor 5 nya gue kurang tahu juga tuh.

Wah! Ada penjual tahu krispy tuh! Udah dulu ya! Gue mau beli tahu krispy!

Kamis, 27 Januari 2011

Tragedi Gula Batu

Hai, kenalin. Saya Sherly. Seorang cewek berumur… 14 tahun.
Ini postingan ke-dua ku (postingan sebelumnya memang nggak penting banget). dan kali ini aku bakalan curhat habis-habisan, hehehe…
13 januari 2011.
Aku adalah pengkonsumsi gula pasir yang aktif, jarang banget aku mengkonsumsi gula batu.
Jadi ceritanya gini, tadi temen aku Pinky minta kami (aku, Anjelina, Devi dan Leony) buat nemenin dia ke pasar buat beli gula batu, tokonya toko grosiran gitu. Pinky memasuki toko dan melakukan transaksi dengan si penjual, kami melihat satu keranjang penuh gula batu,
“Ini beneran gula batu nggak sih?” gumam Anjelina penasaran mendekati keranjang itu.
“Nggak tau tuh, coba aja cicip!”
Anjelina pun mencoba mencicipinya. “Hoek! Apaan nih! Pait banget! nggak ada manis-manisnya!” serunya.
“Masa sih, nggak ada gula yang pait kali,” aku pun penasaran dan mencoba mencicipi berang yang ada di keranjang itu.
“Hoek! Ini gula atau jus melon sih!” kataku asal “rasanya nggak karuan benget!”
Pinky keluar dari toko itu. Pinky adalah pengkonsumsi gula batu yang aktif, jadi dia tahu mana gula batu, mana jus melon (nenek-nenek bintitan juga tau kale), akhirnya aku memutuskan untuk menyakan kepada pinky apa yang aku dan Anjelina cicipin tadi.
“Ini gula batu nggak sih?” tanyaku sambil menunjuk keranjang yang ada di dekat kakiku.
“Gila lo. Itu bukan gula batu!” jawabnya.
“maksud loh?”
“gula batu itu yang ini,” katanya sambil memperlihatkan gula batu yang ada di dalam kantong belanjaannya.
“ jadi yang kita cicipin tadi itu apaan dong?” tanya gue khawatir, takutnya itu tuh racun tikus.
Anjelina hanya mengangkat bahu dan yang lainnya tertawa.


(maaf, kalau di postingan ke-dua ini saya masih amatir)